archives

Artikel

This category contains 25 posts

BTS Di Setiap Rumah, Mungkinkah?


Bayangkan apa yang akan terjadi jika operator selular kini fokus memanjakan pelanggan dengan memasang BTS di rumah mereka masing-masing sebaliknya daripada terus menambah menara di tengah rimba belantara BTS kota?

Tampaknya mustahil, sanggah kebanyakan orang. Yah, tempoe doeloe memang orang berlomba minta dibangun BTS di area tempat tinggal mereka. Kini, roda kehidupan telah berputar dan hanya Tuhan dan operator tahu betapa berlikunya perjalanan membangun sebuah BTS! Dimulai dengan pencarian lahan; jika lokasi yang cocok didapat, tentangan warga menghadang; jika warga sudah oke, sewa lahan bikin bokek. Continue reading

Fenomena Di Awal Ramadhan Tahun Ini


Awal Ramadhan kali ini terasa ada yang berbeda dengan Ramadhan sebelum-sebelumnya. Kalau di Ramadhan tahun lalu, mulai dari akhir Sa’ban hingga hari kedua Ramadhan, ponsel kita banyak dibanjiri SMS yang isinya pesan-pesan silaturahim, saling meminta ma’af, ataupun ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Bahkan tak jarang ada pelanggan seluler yang inbox SMS-nya penuh pada saat-saat tersebut.

Pada awal Ramadhan kali ini pun hal serupa terjadi, hanya saja kalau kita perhatikan volumenya jauh  berkurang. Jumlah SMS ucapan selamat Ramadhan serta saling berma’af-ma’afan yang masuk ke ponsel kita tidak sebanyak SMS sejenis pada awal Ramadhan tahun lalu. Apakah ini pertanda bahwa budaya silaturahim di masyarakat kita sudah mulai memudar ? Continue reading

Alasan-Alasan Operator GSM Mengadopsi Frekuensi Hopping (SFH)


Jika tarif Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi operator GSM tidak ditinjau kembali oleh Pemerintah, ada kemungkinan para operator harus membayar pajak frekuensinya paling sedikit dua kali lipat dari yang dibayarkan sekarang. Bayangkan jika pajak frekuensi rutin tahunan ini dalam bilangan triliunan rupiah, Berapa banyak lagi beban yang masih harus ditanggung oleh para operator? Kemudian, ingat juga bahwa pajak frekuensi ini tidak konstan melainkan akan semakin bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan bertambah banyaknya Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun operator. Continue reading

BSM Sebagai Service Monitoring di Telco


Pendekatan Bottom UP

Secara konvensional, process monitoring infrastruktur IT dilakukan dengan menggunakan pendekatan bottom up, dimana process monitoring akan berawal dari infrastruktur IT yang hirarkinya paling bawah, dikirim dan dikorelasi di hirarki yang lebih tinggi, dan demikian seterusnya. Setiap infratruktur IT terkecil akan terhubung dengan monitoring tool sesuai dengan domainnya (application manager, system manager, dan network manager). Monitoring tool ini akan menerima semua event yang berasal dari infrastruktur IT yang dimonitornya dan kemudian meneruskan event tersebut ke Manager of Manager. Continue reading

Melihat Kembali Alokasi Frekuensi Operator GSM


Meskipun tiap operator GSM telah memiliki alokasi frekuensi masing-masing, masih banyak dijumpai kasus dimana operator menggunakan frekuensi yang bukan haknya.

Ini masalah serius; sebab bagi operator, frekuensi adalah sarana poduksi seperti halnya tanah bagi petani. Bagi seorang petani, output produksi dan dengan demikian penghasilannya akan ditentukan oleh seberapa luas tanah yang dimilikinya –dengan asumsi pengolahan lahan produksi tersebut menggunakan metode yang sama. Continue reading

Tips Berlangganan Telkomsel Flash


Telkomsel Flash merupakan produk layanan Internet dari operator seluler Telkomsel. Layanan serupa tersedia di hampir semua operator seluler dengan berbagai jenis paket. Saya tidak akan membahas kelebihan atau kekurangan produk ini dibandingkan dengan produk serupa di pasar. Saya hanya akan memberikan tips-tips sederhana untuk para calon pelanggan dari layanan Telkomsel Flash ini.

Dengan dimunculkannya paket Telkomsel Flash Unlimited, semakin menambah keleluasan pelanggan dalam memilih paket yang tepat untuknya. Namun saya sarankan sebagai pengguna yang berencana berlangganan sebaiknya mengikuti tips berikut ketika………..

Continue reading

“Ngintip” Wireline dan Wireless


Sistem telepon wireline atau yang dikenal juga dengan sebutan PSTN (Public Switch Telephone Network) atau yang di Indonesia sering juga disebut telepon kabel jelas berbeda dengan system telepon wireless atau yang disebut juga system seluler. Tapi, seperti apakah perbedaan kedua system ini? Apakah bedanya cuma karena yang satu pake kabel dan yang satu tidak? Mungkin uraian sederhana dibawah ini dapat sedikit memberi gambaran tentang perbanding kedua system telepon ini.

Continue reading

Pemerintah : Ada Potensi BHP Frekuensi Yang Tidak Dibayarkan “Operator X”


Demikian klaim tidak resmi yang disampaikan oleh Pemerintah melalui Direktorat Frekuensi dan Orbit Satelit, Ditjen Postel, berdasarkan data pemeriksaan penggunaan frekuensi yang dilakukan oleh Balai Monitoring (Balmon) Ditjen Postel. Pihak Postel telah menyebutkan angka, sekitar 40 milliar rupiah, untuk salah satu kota di Sumatera, yang masih harus dibayarkan [Operator X] kepada negara. Continue reading

Sekilas Tentang SQM


Saat ini , kebanyakan operator telekomunikasi melakukan fungsi service management di jaringan telekomunikasi miliknya dengan hanya menggunakan konsep network centric. Dimana dalam konsep network centric service management, semua analisa performance jaringan dan aktivitas planning yang dilakukan berdasarkan informasi performance yang yang ada di network element, dimana parameter-parameter yang dimonitor adalah parameter-parameter basic performance, seperti drop call, traffic, success call ratio, call setup time, availability, dll.

Dengan hanya berpanduan pada konsep service management yang network centric ini, operator seluler akan digiring untuk hanya terfokus pada hal-hal yang tujuannya hanya untuk meningkatkan performansi network element jaringan seluler saja. Jadi process untuk meningkatkan kualitas layanan hanya dititikberatkan pada hal-hal yang sangat teknis, seperti : bagaimana agar drop call rendah, bagaimana agar success call ratio meningkat, dan hal-hal yang berbau teknis lainnya. Padahal, parameter-parameter teknis seperti success call ratio sekalipun tidak hanya tergantung dari kualitas jaringan, tapi ada hal-hal lainnya yang juga mempengaruhinya seperti perilaku pelanggan. Apalagi kualitas layanan (Service Quality). Selain performance jaringan, kualitas layanan sebuah operator seluler juga sangat ditentukan anatara lain oleh : Continue reading

Mempercepat Penetrasi Dengan Sharing Infrastruktur


Lambatnya penetrasi pembangun infrastruktur telekomunikasi ke seluruh wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur dan kota-kota kecil, membuat pemerintah merasa perlu untuk mengeluarkan regulasi yang dapat membantu percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini hingga mencapai seluruh wilayah Indonesia. Percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi diyakini sangat perlu dilakukan karena menurut pemerintah, dengan adanya infrastruktur telekomunikasi yang menjangkau sampai ke daerah-daerah terpencil, bahkan ke desa-deasa, hal ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Sehingga pemerataan pembangunan dapat lebih cepat dilakukan.

Salah satu cara yang akan diterapkan pemerintah untuk mempercepat penetrasi telekomukasi hingga dapat mencapai daerah-daerah terpencil ialah dengan mengeluarkan regulasi “resource sharing” di antara semua operator telekomunikasi yang ada di Indonesia. Dengan adanya resource sharing ini, diharapkan biaya yang harus dikeluarkan operator untuk berinvestasi di suatu daerah akan semakin kecil, sehingga kemampuan operator-operator untuk dapat meng-cover daerah-daerah akan semakin besar. Di samping itu, dengan adanya resource sharing yang juga akan mengakibatkan dana investasi yang dapat diperkecil, dan diharapkan tarif telekomunikasi dapat diturunkan sehingga dapat lebih terjangkau oleh masyarakat di daerah.

Continue reading

Kelebihan dan Kekurangan Suplyer Stok Pulsa Elektrik


Banyaknya kemudahan yang dapat diambil dari system pulsa elektrik, mendorong semua operator telekomunikasi mobile untuk memasarkan producknya dengan system ini. Di anatara keuntungan yang akan didapat oleh operator dengan menggunakan system ini antara lain :

  • Proces produksi yang mudah.
  • Biaya produksi yang lebih murdah dari voucher pulsa phisik.
  • Proces distribusi yang lebih mudah dari voucher pulsa phisik.

Continue reading

Kontroversi Sekitar Penerapan Kode Akses SLJJ 011 dan 017


Dengan adanya Surat Keputusan Menteri Perhubungan (SK Menhub) Nomor 04 Tahun 2004 tentang pergantian kode akses SLJJ, maka berakhirlah era monopoli dalam bisnis SLJJ. Selanjutnya pemerintah memberikan license SLJJ yang baru kepada Inodat. Jadi saat ini kode akses SLJJ ada 2, yaitu  011 milik Indosat  dan 017 milik Telkom. Jadi nantinya pelanggan telepon (fixed dan mobile) yang akan menghubungi pelanggan fixed line/fixed wireless, tidak cukup hanya men-dial kode area + nomor telepon tujuan saja (seperti sekarang), tapi harus men-dial : kode akses SLJJ (011 atau 017) + kode area + nomor telepon tujuan. Dan untuk mengimplementasikan hal ini, baik Indosat maupun Telkom harus menerapkan dua kode akses SLJJ ini di dalam system jaringan telekomunikasi mereka. Continue reading

Mengenal GSM (Global System for Mobile communication)


Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Tapi karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja.

Continue reading

Mengenal SMS (Short Message Service)


SMS (Short Message Service) secara umum dapat diartikan sebagai sebuah service yang memungkinkan ditransmisikannya pesan text pendek dari dan ke mobile phone, fax, mesin, atau IP address. Disebut pesan text pendek karena pesan yang dikirimkan hanya berupa karakter text dan tidak lebih dari 160 karakter. Pentransmisian SMS menggunakan kanal signalling, bukan kanal suara, sehingga kita dapat saja menerima SMS walaupun kita sedang melakukan komunikasi suara.

Dalam perkembangannya, SMS menjadi salah satu service yang banyak diminatai dan digunakan oleh user, hal ini karena teknologi SMS memiliki beberapa keunggulan, antara lain : Continue reading

Mengenal EDGE


1. Perkembangan Teknologi Komunikasi Mobile

Perkembangan teknologi komunikasi mobile berjalan sangat pesat. Dalam waktu yang relative singkat, sejak diperkenlakannya penggunaan AMPS sebagai teknologi komunikasi mobile generasi pertama pada tahung 1978, hingga sekarang (tahun 2006), perkembangan nya sudah sampai pada technology generasi ke-4, walaupun masih dalam tahap penelitian dan uji coba. GSM sendiri sebagai salah satu teknologi komunikasi mobile generasi kedua, merupakan teknologi yang saat ini paling banyak digunakan di berbagai negara. Dalam perkembangannya, GSM yang mampu menyalurkan komunikasi suara dan data berkecepatan rendah (9.6 – 14.4 kbps), kemudian berkembang menjadi GPRS yang mampu menyalurkan suara dan juga data dengan kecepatan yang lebih baik,115 kbps. Pada fase selanjutnya, meningkatnya kebutuhan akan sebuah system komunikasi mobile yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan untuk menjawab kebutuhan ini kemudian diperkenalkanlah EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) yang mampu menyalurkan data dengan kecepatan hingga 3 kali kecepatan GPRS, yaitu 384 kbps. Continue reading

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.